TIM DEBAT BAHASA INGGRIS STIKOM AMBON

MELAJU KE TINGKAT NASIONAL

 

Oleh: Nur Nasya Payapo, S.Pd

 

Dalam rangka peningkatan keterampilan berbahasa Inggris dan berargumentasi untuk berinteraksi dengan masyarakat internasional serta menambah wawasan mahasiswa agar menjadi insan yang cerdas dan kompetitif, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Ditjen Pendidikan Tinggi kembali menyelenggarakan agenda tahunan  perlombaan Debat Berbahasa Inggris Tingkat Nasional atau National University Debating Championship (NUDC).

STIKOM Ambon sebagai salah satu Perguruan Tinggi yang bergerak di bidang komputer telah mampu menunjukkan prestasinya pada bidang lain yaitu bahasa. Pada ajang seleksi National University Debating Championship (NUDC) wilayah Maluku dan Maluku Utara yang berlansung di Hotel Boulevard, Ternate pada tanggal 17-19 Juli 2015,  STIKOM Ambon masuk 8 besar dan langsung ke ajang National University Debating Championship (NUDC) tingkat Nasional.

Tim STIKOM AMBON beranggotakan Nur Hayati Narwawan, mahasiswa jurusan Komputerisasi Akuntansi angkatan 2014, Suryatman mahasiswa jurusan Teknik Informatika angkatan 2014,  dan Sepsy. Caroline sebagai pendamping sekaligus N-1 Adjudicator.

bbb

   Tim Debat Bahasa Inggris STIKOM Ambon

NUDC 2015 yang telah diselenggarakan di Universitas Tanjung Pura, Pontianak pada tanggal 19-24 Agustus 2015 diikuti Sebanyak 336 tim, terdiri dari 224 orang debater (pendebat) dan 112 orang N-1 adjudicator (juri N1). Setelah melalui 7 babak penyisihan selama 4 hari, tersaringlah 32 kontestan yg maju ke oktofinal. Walaupun STIKOM AMBON tidak termasuk dalam 32 kontestan tapi banyak pengalaman yanhg dapat diambil yang pastinya akan menjadi modal berharga untuk mengikuti kompetisi serupa tahun-tahun yang akan datang. Disamping itu, sejumlah tim terbaik di NUDC juga berkesempatan untuk mewakili Indonesia di turnamen debat tingkat dunia yaitu World University Debating Championship (WUDC) yang akan dilaksanakan di Yunani pada penghujung tahun ini.

Sepsy.,Caroline.,S.Ss,M.Hum selaku pembimbing debat STIKOM Ambon, menuturkan bahwa mengikuti kompetisi debat merupakan sebuah pengalaman yang berharga. “Dalam lomba, kita dituntut untuk beripikir analitis, memberikan respon secara cepat, dan melakukan riset dengan benar untuk menyelesaikan suatu persoalan yang harus selesai sesuai dengan tenggat waktu yang ditentukan dan kompetisi tidak hanya bertujuan untuk mendapatkan mahasiswa terbaik dalam debat bahasa Inggris, namun juga meningkatkan budaya kolaborasi dan kreativitas dikalangan mahasiswa “ujarnya”.